Green
Building adalah bangunan
dimana sejak dimulai dalam tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian hingga
dalam operasional pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek dalam
melindungi, menghemat, mengurangi penggunaan sumber daya alam, menjaga mutu dari kualitas udara di dalam ruangan, dan memperhatikan kesehatan penghuninya yang semuanya berpegang kepada kaidah bersinambungan.
melindungi, menghemat, mengurangi penggunaan sumber daya alam, menjaga mutu dari kualitas udara di dalam ruangan, dan memperhatikan kesehatan penghuninya yang semuanya berpegang kepada kaidah bersinambungan.
Istilah Green
building merupakan upaya untuk menghasilkan bangunan dengan menggunakan
proses-proses yang ramah lingkungan, penggunaan sumber daya secara efisien
selama daur hidup bangunan sejak perencanaan, pembangunan, operasional,
pemeliharaan, renovasi bahkan hingga pembongkaran.
Bangunan hijau (green building) didesain untuk mereduksi dampak lingkungan terbangun pada kesehatan manusia dan alam, melalui : efisiensi dalam penggunaan energi, air dan sumber daya lain ; perlindungan kesehatan penghuni dan meningkatkan produktifitas pekerja ; mereduksi limbah / buangan padat, cair dan gas, mengurangi polusi / pencemaran padat, cair dan gas serta mereduksi kerusakan lingkungan.
Bangunan hijau (green building) didesain untuk mereduksi dampak lingkungan terbangun pada kesehatan manusia dan alam, melalui : efisiensi dalam penggunaan energi, air dan sumber daya lain ; perlindungan kesehatan penghuni dan meningkatkan produktifitas pekerja ; mereduksi limbah / buangan padat, cair dan gas, mengurangi polusi / pencemaran padat, cair dan gas serta mereduksi kerusakan lingkungan.
Untuk
mencapai target tersebut, pihak PU selaku owner bersama dengan tim
Perencana, Pengawas, dan PT. PP (Persero) Tbk berusaha untuk memenuhi 6 (enam)
aspek yang menjadi pedoman dalam evaluasi penilaian Green Building oleh
tim GBCI (Green Building Council Indonesia) yang terdiri dari :
- Tepat Guna
Lahan (Approtiate Site Development / ASD)
- Efisiensi
dan Konservasi Energi (Energy Efficiency & Conservation / EEC)
- Konservasi
Air (Water Conservation / WAC)
- Sumber dan
Siklus Material (Material Resource and Cycle / MRC)
- Kualitas
Udara & Kenyamanan Ruang (Indoor Air Health and Comfort / IHC)
- Manajemen
Lingkungan Bangunan (Building and Environment Management / BEM)
Beberapa
hal telah dilakukan guna mewujudkan predikat Greed Building, dimulai
dari tahap perancangan bangunana oleh tim perencana hingga dalam proses
pelaksanaan konstruksi oleh PT. PP (Persero) Tbk.
Penerapan
aspek Green Building dari segi design bangunan yaitu :
1.
Bentuk dan Orientasi Bagunan
Gedung
Menteri Kementerian Pekerjaan Umum memiliki bentuk massa bangunan yang tipis,
baik secara vertikal maupun horizontal. Sisi tipis di puncak gedung didesain
agar mampu menjadi shading bagi sisi bangunan dibawahnya sehingga dapat membuat
bagian tersebut menjadi lebih sejuk. Pada desain gedung ini memiliki area opening
yang lebih banyak di sisi timur. hal ini dikarenakan cahaya pada sore hari
(matahari barat) lebih bersifat panas dan menyilaukan.
2.
Shading & Reflektor
Shading
light shelf
bermanfaat mengurangi panas yang masuk ke dalam gedung namun tetap memasukan
cahaya dengan efisien. Dengan light shelf, cahaya yang masuk
kedalam bangunan dipantulkan ke ceilin. Panjang shading pada sisi luar light
shelf ditentukan sehingga sinar matahari tidak menyilaukan aktifitas
manusia di dalamnya. Cahaya yang masuk dan dipantulkan ke ceiling tidak
akan menyilaukan namun tetap mampu memberikan cahaya yang cukup.
3.
Sistem Penerangan
Sistem
penerangan dalam bangunan menggunakan intelegent lighting system
yang dikendalikan oleh main control panel sehingga nyala lampu dimatikan
secara otomatis oleh motion sensor & lux sensor. Dengan begitu,
penghematan energy dari penerangan ruang akan mudah dilakukan.
4.
Water Recycling System
Water
Recycling System berfungsi untuk mengolah air kotor dan air bekas sehingga
dapat digunakan kembali untuk keperluan flushing toilet ataupun sistem
penyiraman tanaman. Dengan sistem ini, penggunaan air bersih dapat dihemat dan
menjadi salah satu aspek penting untuk menunjang konsep green building.
Konsep
Pembangunan Green Building
Beberapa
aspek utama green building antara lain :
1.
Material
Material
yang digunakan untuk membangun harus diperoleh dari alam, dan merupakan sumber
energi terbarukan yang dikelola secara berkelanjutan. Daya tahan material bangunan
yang layak sebaiknya teruji, namun tetap mengandung unsur bahan daur ulang,
mengurangi produksi sampah, dan dapat digunakan kembali atau didaur ulang.
2. Energi
2. Energi
Penerapan
panel surya diyakini dapat mengurangi biaya listrik bangunan. Selain itu, bangunan
juga selayaknya dilengkapi jendela untuk menghemat penggunaan energi, terutama
lampu dan AC. Untuk siang hari, jendela sebaiknya dibuka agar mengurangi
pemakaian listrik. Jendela tentunya juga dapat meningkatkan kesehatan dan
produktivitas penghuninya. Green building juga harus menggunakan lampu
hemat energi, peralatan listrik hemat energi, serta teknologi energi
terbarukan, seperti turbin angin dan panel surya.
3. Air
3. Air
Penggunaan
air dapat dihemat dengan menginstal sistem tangkapan air hujan. Cara ini akan
mendaur ulang air yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman atau menyiram
toilet. Gunakan pula peralatan hemat air, seperti pancuran air beraliran
rendah, tidak menggunakan bathtub di kamar mandi, menggunakan toilet
hemat air, dan memasang sistem pemanas air tanpa listrik.
4. Kesehatan
4. Kesehatan
Penggunaan
bahan-bahan bagunan dan furnitur harus tidak beracun, bebas emisi, rendah atau
non-VOC (senyawa organik yang mudah menguap), dan tahan air untuk mencegah
datangnya kuman dan mikroba lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga dapat
ditingkatkan melalui sistim ventilasi dan alat-alat pengatur kelembaban udara.
Manfaat
Pembangunan Green Building
A. Manfaat
Lingkungan
* meningkatkan dn melindungi keragaman ekosistem
* memperbaiki kualitas udara
* memperbaiki kualitas air
* mereduksi limbah
* konservasi sumber daya alam
B. Manfaat Ekonomi
* Mereduksi biaya operasional
* Menciptakan dan memperluas pasar bagi produk dan jasa hijau
* Meningkatkan produktivitas penghuni
* Mengoptimalkan kinerja daur hidup ekonomi
C. Manfaat Sosial
* Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni
* Meningkatkan kualitas estetika
* Mereduksi masalah dengan infrastruktur lokal
* meningkatkan dn melindungi keragaman ekosistem
* memperbaiki kualitas udara
* memperbaiki kualitas air
* mereduksi limbah
* konservasi sumber daya alam
B. Manfaat Ekonomi
* Mereduksi biaya operasional
* Menciptakan dan memperluas pasar bagi produk dan jasa hijau
* Meningkatkan produktivitas penghuni
* Mengoptimalkan kinerja daur hidup ekonomi
C. Manfaat Sosial
* Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni
* Meningkatkan kualitas estetika
* Mereduksi masalah dengan infrastruktur lokal
Contoh Potongan Green Building
Tidak ada komentar:
Posting Komentar